Pages

Kamis, 24 Maret 2011

Sahabat "VISTA"

Ini lanjutan dari "Me and Family"

Selain keluarga, ada sahabat-sahabat yang sangat aku sayangi. Mereka selalu ada saat suka maupun duka. Inilah kami, aku, Indra, Shella, Theo dan Alisa.. Kami berlima teman baik sejak SD. Banyak yang bilang kami ini satu genk, mereka memanggil kami VISTA, kata anak-anak genk kami ini sudah terkenal di sekolah.

Sebenarnya kami tidak menganggap genk, ya biasa saja. Kalau ada teman yang ingin bergabung dengan kami, it’s just fine. Kami terima dengan tangan terbuka, tapi mungkin karena kami sudah terbiasa bersama selama 9 tahun jadi anak-anak bilang genk.

Aku kenalin satu per satu ya.. Mau mulai dari siapa dulu nih?? Ini dulu deh cowo paling cool di VISTA, Theo Kurniawan. Theo ini perfect banget deh, cakep, cool, setia (padahal belum pernah pacaran tuh), penuh kasih sayang, yang poin plusnya Theo berasal dari keluarga termasuk golongan berdarah biru. Kalau masalah sikapnya baik. Walaupun jahil (dulu waktu SD), tapi jahilnya sama aku aja kok. Jadi tenang aja tuh yang mau daftar jadi pacarnya. Siap-siap aja antre, banyak banget yang suka sama Theo.

Shella Martadinata, cewe ini imut, manja dan selalu diantar jemput sama sopir (sebelum jadian sama Indra). Shella suka banget sama warna pink, hampir semua yang dipakai serba pink. Dia sering dipanggil Miss Pink. Shella tuh paling sering cari perhatian cowo. Tapi setelah pacaran sama Indra, Shella selalu setia dan ngga pernah berpaling. Shella juga semakin dewasa.

Alisa Rahayu atau sering dipanggil Alisa. Cewe yang satu ini nih hoby banget ke perpustakaan, entar dulu. Alisa ke perpustakaan bukan untuk pinjam buku atau sekedar baca-baca. Tapi untuk...sssttts Mau tau apa yang dia lakukan?? Ehmm, sabar ya.. Nanti aja aku ceritanya. Walaupun begitu dia ini pintar lohh, sayangnya dia agak pendiam dan tertutup.

Anggota VISTA yang terakhir, Prasetya Indra. Lebih suka dipanggil Indra daripada Prasetya. Dia paling pintar di antara kami. Indra selalu dapat peringkat satu, paralel pula. Wooww. Apalagi dalam bidang sains TOP deh. Indra sekolah dengan beasiswa, ditambah lagi Indra sering menang olimpiade gitu. Walaupun Indra dari orang yang kurang mampu, tapi dia ngga pernah minder. VISTA tanpa Indra ngga akan lengkap. Hehehh

Sedikit cerita tentang persahabatan kami. Yah, jadi flashback sedikit nih. Hehehh. Jangan bosen ya!! Banyak yang bilang kita itu selalu kompak dan akur. Ya memang benar, tapi kadang-kadang kami juga cek-cok. Namanya hidup kalau gak ada masalah mah ngga seru dan datar aja. Namun dari setiap masalah yang kami alami, kami selalu mengambil hikmahnya, agar ngga keulang lagi nantinya. Kami bangga dengan persahabatan kami ini.

Ketika SD maklum laa kalau sering ribut. Ada yang rebutan makanan, mainan dan tempat duduk. Si Theo lagi tuh jahil banget dulu, beda banget sama sekarang yang terlihat cool. Karena kejahilannya itu, dulu aku pernah nangis sampai dua kali, waktu kelas 4 dan kelas 6. Theo buat tasku rusak, terus ngiket tali sepatuku sampai aku jatuh. Terakhir Theo buat tangan aku hampir patah, ngga tahu tuh dia jahil banget sama aku.

Tapi ada Alisa yang selalu menghiburku. Aku menangis di depan Alisa, curhat juga sama Alisa. Dulu Theo nyebelin banget. Sekarang Theo udah berubah 180°. Theo yang sekarang, Theo yang perhatian, baik dan selalu mengerti aku. Theo juga makin cakep.

Alisa dari dulu sampai sekarang ngga berubah, mungkin terlihat agak gemuk. Kalau si Indra dan Shella mah tentram, damai dan sentosa. Masalah juga paling becandaan aja. Dari SD Indra dan Shella memang udah cocok, klop gitu laa. Ngga salah kalau mereka jadian dan sampai sekarang baik-baik saja. Ya itulah kami saat masih SD, kami menikmatinya.

Selasa, 22 Maret 2011

Me & Family

Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama, tempat, maupun peristiwa saya mohon maaf sepenuh hati. Terima kasih dan selamat membaca!!

Namaku Vhyra Renata. Usiaku 15 tahun. Aku anak kedua dari tiga bersaudara. Bisa dibilang anak penengah. Apalagi aku anak perempuan satu-satunya di keluarga ini. Jadi semua anggota keluarga sangat menjaga dan memperhatikanku. Aku tinggal bersama keluargaku tercinta, ibu, ayah, kakak dan adik.

Seorang wanita yang telah melahirkanku dengan ikhlas dan penuh perjuangan. Ya beliau-lah ibuku, Marini. Beliau ibu terhebat sedunia. Semua pekerjaan rumah ditangani sendiri, karena ibu tipe orang yang mandiri. Tapi aku sebagai anak perempuan harus bisa melakukan pekerjaan rumah dong. Kata ibu, “Mana ada pria yang mau denganmu, kalau ngga bisa ngurus rumah?” Jadi sepulang sekolah aku selalu membantu ibu.

Ini presiden kami yang selalu memberi contoh dan pemimpin dalam keluarga, beliau ayahku Hermawan. Beliau juga konsultan sebuah perusahaan besar di Semarang. Walaupun disibukkan dengan urusan bisnis, namun beliau tetap ada waktu untuk berkumpul dengan keluarga.

Ibuku asli dari Demak dan ayahku asli dari Sumpiuh. Mereka bertemu saat kuliah. Wahh so sweet. Katanya dulu itu ibu mau dijodohkan sama saudara sendiri, tapi saudara jauh loh. Bukan rumahnya, tapi urut-urutannya. Ibu ngga mau menerima perjodohan itu, kemudian bertemu dengan ayah. Sebelumnya ibu ngga suka ayah, malah teman dekat ibu yang naksir berat. Tapi ayah bilang kalau cintanya hanya untuk ibu. Akhirnya perjuangan ayah ngga sia-sia, ibu juga menyukai ayah dan mereka menikah tanggal 28 Oktober 1991. (pas banget sama peringatan hari Sumpah Pemuda) hahah..

Sekilas tentang orang tuaku, nanti seiring berjalannya waktu kalian juga semakin kenal dengan orang tuaku. Pokoknya mereka pasangan hebat deh. Tiada orang yang mengerti kami seperti mereka. Sejak kecil hingga kami dewasa mereka selalu mendidik kami dengan penuh kasih sayang.

Ini kakakku tersayang, bagaimana ngga? Secara dia kakak kandung satu-satunya yang aku miliki. Namanya Fadli Fauzan, kakakku ini ganteng lohh.. heheh promosi. Kak Fadli sekarang kelas 1 SMA. Selain kakak kandungku kak Fadli juga ketua OSIS di sekolahnya. Kakak ini orang yang selalu jagain aku dan Fahri kalau ayah dan ibu lagi ngga di rumah. Kak Fadli sekarang benar-benar ketat mengawasi pergaulan aku dan Fahri.

Setelah SMA, kak Fadli jarang banget bawa teman ke rumah. Kalau dulu waktu SMP, teman kak Fadli juga teman aku dan Fahri, lalu sebaliknya. Sampai pacar kakak yang sekarang (setelah putus sama kak Lidya), aku ngga tahu. Kayaknya kakak memang sengaja melakukan ini. Buat apa dipusingin, lagian aku mau masuk di sekolah kakak juga kan?? Cepat atau lambat, aku juga akan tahu alasan kakak melakukan semua ini.

Kalau yang satu ini adikku, Fahrizal Saputra. Singkatnya panggil aja Fahri, dia ini nih manja tapi baik dan lumayan manis. Si Fahri kelas 3 SMP. Fahri agak bandel se, tapi kalau masalah cewe dia mah ngga berani macam-macam. Adikku ini sahabatan sama seorang cewe, Acha namanya. Acha sering main ke rumah, dia juga udah aku anggap adik. Tahu sendiri saudaraku cowo semua.

Fahri hoby banget main musik dan gambar. Bukan Cuma hoby tapi emang berbakat laa. Pokoknya si Fahri suka yang berbau seni gitu deh, ngga tau darah seni dari siapa. Sampai-sampai kami punya studio musik, ya karena kata ayah, “bakat yang dimiliki anaknya harus dikembangkan.” Kalau aku atau kak Fadli lagi sedih, Fahri sering menghibur kami dengan menyanyikan lagu-lagu ceria. Sehingga akhirnya kami tertawa dan bahagia, kesedihan yang kami rasakan juga sedikit berkurang.

Fahri punya sebuah band, namanya MERCY. Fahri gitaris, kak Fadli bassis, Acha keyboardis, Arief drummer, Ridan melodis, dan kalian tahu siapa vokalis-nya?? Iya, aku. Percaya ngga?? Kami sudah punya berdiri selama 1 tahun, selama waktu itu kami membuat dua lagu. Satu buatan Fahri dan satu lagi buatan aku dengan Ridan. Arief, Ridan dan Acha adalah teman satu sekolah Fahri. Mereka sering main ke rumah, untuk nge.band, makan-makan, berenang, curhat-curhat, dan lain-lain.

Kami berlima tinggal di Perumahan Permata Indah B-17 Semarang RT 8 RW 5. Ayah dan ibu selalu bilang, “Kita harus hidup sederhana dan ngga boleh sombong!” Kami sekeluarga sangat bahagia dan saling menyayangi.

Kami selalu meluangkan waktu untuk makan malam. Bahkan setiap minggu, kami sekeluarga piknik, jalan-jalan, shopping atau berlibur ke rumah Eyang di Sumpiuh. Seperti yang ayah katakan, “Keluarga adalah harta terindah dan amat berharga.” Jadi kami harus saling menjaga satu sama lain. Walaupun kadang-kadang ribut dengan kakak dan adikku.